Kanker kolorektal (usus besar) – Di Negara berkembang seperti Asia Tenggara, kanker kolorektal cukup banyak dijumpai. Di Indonesia, kanker ini menempati urutan ke -3 paling sering setelah kanker payudara dan servik. Kanker kolorektal dapat disembuhkan bila diketahui pada stadium dini. Umumnya pasien datang pada stadium yang lanjut yang tidak bisa disembuhkan.

 

 

Apa saja gejalanya ?

Gejala yang dikeluhkan tidak spesifik dan sangat mirip dengan gejala penyakit lain, seperti : perdarahan di anus sering dianggap sebagai wasir ( hemorrhoid ) sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis. Adalah penting untuk mewaspadai kanker kolorektal pada usia > 50 tahun.

Gejala yang bisa timbul adalah

  • Perubahan pola buang air besar bisa berupa diare, sulit bab, bab kecil – kecil seperti pensil.
  • Ada darah waktu bab
  • Bab berlendir
  • Nyeri perut
  • Badan terasa lemas dan tidak bergairah
  • Kehilangan napsu makan dan penurunan berat badan

Penanganan

Kanker kolorektal ( usus besar ) perlu ditangani oleh tim dokter yang mencakup spesialis bedah, gastroenterologist, ahli onkologi medis dan ahli radioterapi. Penanganan bedah adalah yang utama, sedangkan kemoterapi dan radioterapi sifatnya sebagai terapi tambahan. Kemajuan yang cukup pesat dalam bidang kanker kolorektal telah dicapai dalam 10 tahun terakhir, dengan diterapkannya bedah minimal invasive ( bedah dengan sayatan operasi yang minimal ) sehingga operasi bukanlah hal yang menakutkan lagi bagi pasien. Keuntungan tehnik ini adalah lebih aman karena perdarahan selama operasi sangat minimal, lama rawat di RS lebih singkat, pemulihan setelah operasi lebih cepat sehingga pasien lebih cepat kembali bekerja. Pada kanker kolorektal, khususnya kanker rektum,tehnik bedah yang baik adalah syarat mutlak untuk mengurangan kekambuhan kanker. Dengan menerapkan tehnik operasi terbaik pada kanker rektum yaitu Total Mesorectal Excision ( TME ), angka kekambuhan lokal dapat diturunkan dari 28% menjadi 6% dan survival meningkat dari 60% menjadi 73%.

Pada kanker kolon yang telah menyebar ke kelenjar getah bening ( stadium 3 ), perlu kemoterapi sebagai pengobatan tambahan sedangkan pada kanker rektum bisa ditambahkan radioterapi atau kemoterapi sebelum atau setelah pembedahan. Pada kanker rektum yang besar atau sudah mengenai jaringan sekitarnya, radioterapi dan kadang kemoterapi perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum pembedahan dengan tujuan mengecilkan tumor sehingga operasi dapat dilakukan tanpa menyisakan tumor dan terbukti dengan tehnik ini akan menurunkan angka kekambuhan setelah operasi. Bila kanker rektum sudah tidak memungkinkan untuk dioperasi ( pada stadium yang sangat lanjut ), alternatif yang bisa dilakukan adalah mengatasi keluhan yang timbul ( paliative care )

 

Prognosis

Prognosis atau keberhasilan terapi sangat tergantung pada stadium kanker. Bila dibandingkan dengan kanker yang lain seperti kanker paru, lambung, saluran empedu dan pankreas, prognosis kanker kolorektal jauh lebih baik.

Baca Juga Artikel: Dokter Spesialis Fistula Ani

Whatsapp Now