Apa itu CAPD dan Pemasangannya – Ketahuilah ada satu cara alternatif selain hemodialisis ( cuci darah ) yang dapat dilakukan pada pasien gagal ginjal. Namanya adalah CAPD. CAPD atau bisa disebut (continuous ambulatory peritoneal dialysis) merupakan cara mencuci atau membersihkan zat beracun pada pasirn gagal ginjal yang dilakukan melalui perut. cara ini memanfaatkan selaput dalam rongga perut yang memiliki permukaan luas serta banyak jaringan pembuluh darah sebagai filter alami ketika dilewati oleh zat sisa.
Apa itu CAPD dan Pemasangannya
Pemasangan CAPD Dengan Teknik Bedah Minimal Invasif adalah suatu tindakan bedah dengan membuat sayatan kecil sebesar lubang kunci ( key hole surgery) sehingga rasa nyeri pada pasien minimal pasca bedah serta komplikasi yang lebih rendah dan masa pemulihan yang bisa lebih singkat. Prosedur bedah ini pastinya akan berbeda dengan bedah terbuka karena bedah ini dilakukan dengan menggunakan peralatan canggih yang dimasukkan melalui sayatan kecil.
Dengan melalui lubang kunci akan dimasukkan sebuah alat laparoskop ( kamera ) yang gunanya bisa membantu dokter bedah untuk melihat gambar organ bagian dalam pasien yang diperbesar sampai terlihat dengan detail melalui monitor yang ada. Melalui monitor serta alat bedah kecil yang lainnya, dokter akan mudah menyelesaikan proses operasi. Selain itu, perawatan pasca bedah di rumah sakit pun jadi lebih singkat.
Dalam operasi pemasangan kateter CAPD tersebut, dokter bedah akan membuat sayatan kecil, setelah pasien diberi obat bius total atau lokal. Dari sayatan tersebut, dimasukkanlah catheter tenkoff hingga mencapai rongga perut (rongga peritoneum). Setelah operasi sudah selesai, pasien diharuskan menjalani rawat inap semalaman atau tidak. Akan tetapi, kebanyakan dari pasien bisa langsung pulang ketika sehabis operasi.
Umumnya kateter CAPD baru boleh dipakai 2 minggu setelah dipasang, namun pada kondisi emergensi kateter ini bisa langsung dipakai. Kateter CAPD akan bekerja lebih baik jika luka operasi sudah sembuh terlebih dahulu, dalam waktu kurang lebih 10-14 hari atau hingga 1 bulan. Anda akan diberi cara penggunaan oleh perawat mengenai cara melakukan pertukaran cairan dengan baik dan benar serta cara untuk menghindari infeksi. Sesudah 1 sampai 2 minggu menjalani CAPD dengan bantuan perawat, biasanya pasien sudah bisa melakukannya secara sendiri di rumahnya.
Bagaimana CAPD Dilakukan?
Pertama hal yang dilakukan adalah pasien perlu meletakkan sebuah kantong yang berisikan cairan dialisis setinggi bahu. Cairan tersebut akan dimasukkan ke dalam bagian rongga perut dengan bantuan gravitasi. Setelah cairan dialisis sudah masuk seluruhnya ke dalam rongga perut, catheter harus ditutup dan pasien bisa leluasa bergerak serta menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa.
Setelah kurang lebih 4-6 jam, cairan dialisis yang mengandung zat sisa bisa langsung dialirkan keluar dari rongga perut, kemudian dibuang ke toilet atau kamar mandi. CAPD bisa dilakukan sebanyak 3 sampai 6 kali dalam sehari, dengan satu kali pengisian cairan saat sebelum tidur.
Baca Juga Artikel: Mengenal Penyebab Nyeri Anus