Penanganan Penyakit Fistula Ani – Pernah mendengar istilah fistula ani? fistula ani merupakan terbentuknya saluran di antara lubang anus dan kulit di sekitar anus. Keadaan ini disebabkan oleh adanya infeksi yang berkembang menjadi benjolan berisi nanah (abses) di area kulit sekitar anus. Nanah di sekitar anus bisa terus berkembang bila tidak diatasi. Lambat laun, nanah dalam abses tersebut akan berusaha mencari jalan keluar dari tubuh lalu bisa membentuk saluran di bawah kulit sampai ke anus. Kondisi inilah yang disebut fistula ani.
Penanganan Penyakit Fistula Ani
Pengobatan fistula ani bertujuan untuk keluarkan nanah dan menghilangkan fistula dengan tetap melindungi otot sfingter anus (otot yang berfungsi untuk mengatur kontraksi anus).
Pengobatan fistula ani akan dilakukan dengan operasi. Beberapa jenis operasi untuk mengatasi fistula ani sebagai berikut:
- Fistulotomi
Metode operasi ini akan dipilih jika letak fistula ani hanya sedikit berhubungan dengan otot sfingter. Fistulotomi hendak dilakukan dengan membuka kulit serta otot saluran fistula ani, membersihkan area tersebut, lalu membiarkannya terbuka sehingga terjadi penyembuhan alami dari dalam.
- Penyumbatan fistula/ fistula pluq
Metode penyumbatan fistula ini dilakukan setelah nanah dikeluarkan. Pada metode ini, saluran fistula akan disumbat dengan menggunakan bahan khusus yang dapat diserap oleh tubuh, hingga akhirnya menutup fistula.
- Pemasangan seton
Pada metode ini, bahan sejenis benang (seton) akan dipasang melalui bukaan fistula membentuk sebuah simpul sehingga saluran fistula melebar dan nanah dari abses bisa keluar. Tingkat kekuatan ikatan benang akan diatur dokter dengan tujuan untuk menutup saluran fistula pada masa pemulihan. Ketika saluran sudah benar tertutup, benang akan dilepas. Biasanya, benang seton dipasang sekitar 6 minggu.
- Pembuatan flap untuk menutup fistula
Metode ini dapat dipilih jika fistula melalui otot sfingter. Pada metode ini, saluran fistula akan dibedah, dibersihkan, kemudian ditambal menggunakan jaringan yang diambil dari rektum.
- Pengikatan saluran fistula atau motode LIFT
Motode LIFT (ligation of the intersphincteric fistula tract) dapat dipilih jika fistula melalui otot sfingter. Motode ini dilakukan dengan membuat sayatan di atas fistula, mengangkat bagian tengahnya yang meradang kemudian mengikat dan menjahit ujung-ujungnya sehingga saluran ini tertutup.
Setelah operasi, dokter umumnya akan meresepkan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mengatasi rasa nyeri dan mencegah infeksi pascaoperasi. Selain itu, pasien juga mungkin perlu melakukan kunjungan berkala ke dokter untuk memastikan fistula ani benar-benar sembuh.
Perawatan pascaoperasi
Untuk mempercepat proses penyembuhan, dokter akan menyarankan pasien merawat mandiri luka pascaoperasi. Perawatan yang disarankan meliputi:
- Berendam di air hangat sebanyak 3 -4 kali sehari
- Mengenakan bantalan pada area anus selama masa pemulihan luka
- Memperbanyak makanan kaya serat dan minum air untuk mencegah sembelit
- Mengonsumsi obat pencahar agar tinja lunak bila diperlukan
- Pasien dapat kembali beraktivitas normal setelah dinyatakan sembuh oleh dokter.
Komplikasi Fistula Ani
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat fistula ani ataupun operasinya adalah:
- Inkontinensia tinja
- Kekambuhan fistula ani
Pencegahan Fistula Ani
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terbentuknya fistula ani, yaitu:
- Menjaga kebersihan alat kelamin, anus, dan area di sekitarnya
- Menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang, serta minum air putih dalam jumlah yang cukup
- Melakukan pengobatan dan kontrol berkala ke dokter bila menderita penyakit yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fistula ani
Demikian informasi yang dapat kami berikan mengenai penanganan penyakit fistula ani dengan adanya informasi ini kami berharap anda lebih waspada dengan adanya penyakit fistula ani, jika anda menderita gejala penyakit fistula ani segera konsultasikan kepada dokter terdekat untuk penanganan cepat dan tidak semakin parah.
Baca Juga Artikel: Tips Mencegah Batu Empedu