Tips Mencegah Batu Empedu – Sebuah Penyakit batu empedu dengan nama lain cholelithiasis yang merupakan suatu situasi yang ditandai juga dengan sakit perut mendadak dikerena terbentuknya sebuah batu di dalam area kantung empedu. Suatu Penyakit dari batu empedu juga sering terjadi juga pada saluran empedu.

Tips Mencegah Batu Empedu

Tugas bagian organ ini  menyimpan cairan empedu yang berperan paling utama pada proses pencernaan, termasuk juga mencerna lemak yang sudah terkandung didalam makanan.  Sebagian besar batu empedu tercipta dari endapan yang dihasilkan kolesterol yang nantinya akan mengeras dan membentuk batu.

Batu empedu biasanya tidak menimbulkan gejala, akan tetapi, gejala bisa muncul ketika batu empedu yang menyebabkan saluran empedu tersumbat. Gejala utamanya merupakan nyeri di bagian tengah perut atau kanan atas perut serta bisa menyebar ke bagian area tubuh lainnya, seperti bahu dan tulang belikat. Gejala sakit perut ini bisa muncul tiba-tiba dan berlangsung kurang lebih beberapa menit dan jam. Nyeri bisa timbul atau minghilang tanpa dipengaruhi kondisi apapun.

Gejala yang lain bisa muncul karena suatu penyumbatan saluran empedu mengganggu fungsi dari tubuh lainnya, Seperti usus kecil dan pankreas. Gejala bisa saja muncul meliputi:

  • Mual
  • Mata, badan dan air seni jadi kuning
  • Muntah
  • Sakit maag
  • Perut kembung
  • Hilang nafsu makan
  • Diare

Penyebab

Terjadinya  batu empedu juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyait batu empedu, antara lain :

  • Berusia 40 tahun ke atas.
  • Wanita, terutama yang sudah memiliki anak, ibu hamil, atau sedang menjalani terapi hormon estrogen.
  • Konsumsi makanan tinggi kolesterol, tinggi lemak, dan rendah serat.
  • Berat badan turun drastis.
  • Terdapat anggota keluarga yang pernah menderita batu empedu.
  • Penderita diabetes.
  • Penderita penyakit liver, misalnya sirosis.
  • Penderita kelainan darah, seperti leukemia atau anemia sel sabit.
  • Penderita gangguan pencernaan, seperti Crohn’s Disease dan irritable bowel syndrome.
  • Konsumsi obat penurun kolesterol.

Pengobatan

Pengobatan batu empedu sendiri dapat dilakukan berdasarkan gejalanya. Jika batu empedu tidak menimbulkan gejala, penanganan secara bedah tidak diperlukan. Tapi, dokter tetap akan memantau dari perkembangan gejala tersebut yang dialami pasien.

Jika muncul suatu gejala, terutama nyeri pada bagian kanan atas perut, maka dari situlah dokter akan melakukan tindakan pengobatan untuk mengatasi gejala dan juga mencegah komplikasi. Jenis pengobatan yang akan dilakukan meliputi:

Obat-obatan

Obat-obatan digunakan ketika batu empedu berukuran kecil dan gejala yang muncul bersifat ringan, atau kondisi penderita tidak memungkinkan untuk menjalani operasi.

Obat yang paling sering diberikan merupakan ursodeoxycholic acid. Obat ini bisa membantu melarutkan batu empedu. Meski demikian, pemberian obat jarang digunakan karena beberapa alasan sebagai berikut:

  • Butuh waktu sekitar 6 sampai 12 bulan untuk melarutkan sebagian besar batu empedu.
  • Batu empedu dapat muncul kembali jika konsumsi obat dihentikan.
  • Hanya dapat digunakan untuk batu empedu yang disebabkan kolesterol.
  • Menyebabkan diare ringan

Operasi

Tindakan pembedahan dengan bertujuan untuk mengangkat kantung empedu. Operasi ini juga dikenal dengan prosedur kolesistektomi. Kolesistektomi terdiri atas dua jenis, yaitu kolesistektomi laparoskopi dan kolesistektomi terbuka.

  1. Kolesistektomi laparoskopi

Metode pengangkatan kantung empedu ini akan dilakukan dengan menggunakan laparoskop, merupakan tehnik bedah modern minimal invasive, cara ini dikenal juga dengan ‘operasi lubang kunci’.

  1. Kolesistektomi terbuka

Metode operasi terbuka akan dilakukan ketika metode laparoskopi tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan kantung empedu, misalnya karena infeksi berat kantung empedu, perlengketan.

Meski tidak lagi mempunyai kantung empedu, pasien masih bisa beraktivitas dengan secara normal. Karena pengangkatan kantung empedu tidak akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mencerna makanan. Pasien bisa mengalami sebuah diare ringan selama beberapa waktu saja.

Pencegahan

Metode terbaik untuk pencegahan penyakit batu empedu atau kolelitiasis yaitu membiasakan pola makan yang sehat dan juga seimbang,  konsumsi makanan yang tinggi akan serat dan perbanyak minum air sekitar 6 sampai 8 gelas perhari. Makan dengan ukuran porsi yang kecil namun rutin bisa menolong tubuh lebih mudah dalam mencerna makanan.

Anda juga disarankan untuk membatasi atau mengurangi konsumsi sebagian jenis makanan, terutama makanan yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, contohnya:

  • Makanan yang mengandung santan, contohnya rendang dan ketupat sayur.
  • Makanan sangat berminyak, contohnya gorengan.
  • Makanan yang berbumbu kacang, contohnya sate.
  • Makanan yang mengandung mentega, contohnya kue dan biskuit.

Selain menjaga dari pola makan, beberapa langkah berikut yang dapat dilakukan untuk mencegah batu empedu sebagai berikut:

  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol, lebih baik dihindari karena bisa merusak tubuh.
  • Olahraga secara teratur untuk mencegah kegemukan atau obesitas.
  • Tidak sedang melakukan program diet yang terlalu ketat, dikarenakan penurunan sebuah berat badan secara drastis bisa meningkatkan risiko batu empedu.

Mungkin hanya ini sedikit informasi dari kami mengenai tips mencegah batu empedu mungkin dengan adanya artikel ini anda dapat lebih waspada dengan adanya penyakit batu empedu, jika anda menderita gejala penyakit batu empedu segera konsultasikan kepada dokter spesialis batu empedu untuk penanganan cepat dan tidak makin parah.

Baca Juga Artikel: Tips Terhindar dari Wasir

Whatsapp Now